Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan



1.      Kelas I :
Lahan kelas I sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim (dan tanaman pertanian pada umumnya), tanaman rumput, padang rumputm hutan produksi, dan cagar alam. Tanah-tanah dalam kelas kemampuan I mempunyai salah satu  atau kombinasi sifat dan kualitas sebagai berikut:
·         Kedalaman > 90 cm
·         Mudah diolah
·         Kemiringan < 1 %
·         Drainase sedang
·         Tidak ada banjir
·         Kepekaan erosi rendah
2.      Kelas II :
Lahan kelas II  ini sesuai untuk penggunaan  tanaman semusim, tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi dan cagar alam. Lahan kelas II memerlukan pengelolaan yang hati-hati, termasuk di dalamnya tindakan-tindakan konservasi untuk mencegah kerusakan atau memperbaiki hubungan air dan udara jika tanah diusahakan untuk pertanian tanaman semusim. Karakteristik lahan kelas II antara lain:
·         Kedalaman 50 – 90 cm
·         Kepekaan erosi sedang
·         Kemiringan 1 – 3 %
·         Sewaktu-waktu dipengaruhi banjir
3.      Kelas III
Tanah-tanah dalam lahan kelas III mempunyai pembatas yang lebih berat dari tanah-tanah kelas II dan jika digunakan bagi tanaman yang memerlukan pengolahan tanah, tindakan konservasi yang diperlukan biasanya lebih sulit diterapkan dan dipelihara. Lahan kelas III dapat digunakan untuk tanaman semusim dan tanaman yang memerlukan pengolahan tanah, tanaman rumput, padang rumput, hutan produksi, hutan lindung dan suaka marga satwa. Karakteristik lahan kelas III antara lain:
·         Kedalaman 30 – 50 cm
·         Diolah secara mekanik (terbatas)
·         Kemiringan 4 – 7 %
·         Tekstur tanah berpasir dan terlalu basah
4.      Kelas IV
Jika digunakan untuk tanaman semusim diperlukan pengelolaan yang lebih  hati-hati dan tindakan konservasi yang lebih sulit diterapkan dan dipelihara, seperti teras bangku, saluran bervegatasi dan dam penghambat, disamping tindakan yang dilakukan untuk memelihara kesuburan dan kondisi fisik tanah. Tanah di dalam kelas IV dapat digunakan untuk tanaman semusim dan tanaman pertanian dan pada umumnya, tanaman rumput, hutan produksi, padang penggembalaan, hutan lindung dan cagar alam. Karakteristik lahan kelas IV antara lain:
·         Kedalaman 30 – 50 cm
·         Diolah secara mekanik (lebih terbatas)
·         Kemiringan 8 – 15 %
·         Kesuburan tanah rendah
5.      Kelas V
Tanah-tanah di dalam lahan kelas V tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak praktis untuk dihilanghkan yang membatasi pilihan pengunaannya sehingga hanya sesuai untuk tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi atau hutan lindung dan cagar alam. Tanah-tanah di dalam lahan kelas V tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak praktis untuk dihilanghkan yang membatasi pilihan pengunaannya sehingga hanya sesuai untuk tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi atau hutan lindung dan cagar alam.
Contoh tanah kelas V adalah: (1) tanah-tanah yang sering dilanda banjir sehingga sulit digunakan untuk penanaman tanaman semusim secara normal, (2) tanah-tanah datar yang berada di bawah iklim yang tidak memungknlah produksi tanaman secara normal, (3) tanah datar atau hampir datar yang > 90% permukaannya tertutup batuan atau kerikil, dan atau (4) tanah-tanah yang tergenang yang tidak layak didrainase untuk tanaman semusim, tetapi dapat ditumbuhi rumput atau pohon-pohonan.
6.      Kelas VI
Tanah-tanah dalam lahan kelas VI mempunyai hambatan yang berat yang menyebabkan tanah-tanah ini tidak sesuai untuk pengunaan pertanian. Penggunaannya terbatas untuk tanaman rumput atau padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung, atau cagar alam. Tanah-tanah dalam lahan kelas VI mempunyai pembatas atau ancaman kerusakan yang tidak dapat dihilangkan, berupa salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut:
·         Tidak mungkin diolah secara mekanik
·         Kemiringan 18 – 26 %
·         Mengandung garam laut atau Natrium (berpengaruh hebat)
·         Daerah perakaran sangat dangkal
·         Iklim yang tidak sesuai.
7.      Kelas VII
Lahan kelas VII tidak sesuai untuk budidaya pertanian, Jika digunakan untuk padanag rumput atau hutan produksi harus dilakukan dengan usaha pencegahan erosi yang berat. Tanah-tanah dalam lahan kelas VII yang dalam dan tidak peka erosi jika digunakan unuk tanaman pertaniah harus dibuat teras bangku yang ditunjang dengan cara-ceara vegetatif untuk konserbvasi tanah. Karakteristik lahan kelas VII antara lain:
·         Tidak diperkenankan diolah
·         Kemiringan 26 – 60 %
·         Tanah dangkal, mudah erosi
·         Kekeringan atau tergenang air
8.      Kelas VIII
Lahan kelas VIII tidak sesuai untuk budidaya pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan dalam keadaan alami. Lahan kelas VIII bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi atau cagar alam. Karakteristik lahan kelas VIII antara lain:
·         Kemiringan > 60 %
·         Sangat berbatu
·         Mudah tererosi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mesin-Mesin Pemanenan Hasil Hutan Kayu Berdasarkan Tipe Lokasi

Padang Lamun: Manfaat dan Permasalahan

Peralatan dalam Pemanenan Hasil Hutan Kayu di Perhutani